Postingan

Inilah Perbedaan Bio Safety Cabinet (BSC) dan Laminar Air Flow (LAF)

Gambar
P ada minggu ke 3 bulan Februari 2019 ini admin di Laboratorium di Jurusan Kesehatan Lingkungan disibukkan dengan kegiatan pembuatan usulan peralatan laboratorium. Peralatan yang diusulkan diharuskan sesuai dengan buku standar laboratorium yang telah ada. Salah satu peralatan yang terdapat pada standar laboratorium mikrobiologi adalah Laminar Air Flow. Sebenarnya di laboratorium mikrobiologi jurusan kesehatan lingkungan sudah ada 1 unit alat sejenis yaitu Bio Safety Cabinet. Tetapi berdasarkan standar laboratorium, jumlah alat yang harus terpenuhi adalah 2 unit, sehingga admin mencoba mencari alat yang serupa.  Salah satu syarat terpenuhinya pengadaan alat tersebut adalah alat tersebut harus dijual pada situs e-katalog.lkpp.go.id. Ketika admin mencoba mencari alat tersebut, terdapat beberapa referensi, yaitu Laminar Air Flow (LAF) dan Bio Safety Cabinet (BSC) . Karena penasaran dengan perbedaan kedua jenis alat tersebut, admin mencoba mencari tahu perbedaan dari kedua alat tersebut.

Pelantikan Kepala Unit Laboratorium Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

       Pada tanggal 6 Februari, Direktur Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Bapak H. Mahpolah, M.Kes, melantik beberapa perangkat jurusan, program studi dan kepala unit. Salah satu kepala unit yang dilantik adalah Kepala Unit Laboratorium Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.       Kepala Unit Laboratorium Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang saat ini diduduki oleh Ibu Iswiyanti Novita, S.ST., M.Si, sebelumnya diduduki oleh Ibu Erminasyainah.        Jika Ka Unit Lab sebelumnya diduduki oleh seseorang dengan jabatan fungsional dosen, maka berbeda dengan tahun ini. Mulai tahun ini Ka Unit Lab diduduki oleh seseorang dengan jabatan fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan. Hal ini dilakukan dengan harapan untuk meningkatkan kinerja laboratorium Poltekkes Kemenkes Banjarmasin menjadi lebih baik.        Pelantikan perangkat jurusan, program studi dan kepala unit diakhiri dengan doa dan syukuran bersama dosen dan staf Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Identifikasi Pinjal dan Pembuatan Spesimen Rodensia

Gambar
Xenopsylla cheopis Penyisiran rodent                     Salah satu materi praktikum Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu adalah Identifikasi Pinjal dan Pembuatan Spesimen Rodensia. Sebelum melaksanakan praktek ini, mahasiswa melakukan survey dan trapping tikus di daerah yang telah ditentukan sebelumnya.        Sebelum melakukan serangkaian prosedur identifikasi, mahasiswa harus membius tikus yang tertangkap terlebih dahulu. Tikus yang telah terbius kemudian di sisir untuk mendapatkan pinjalnya. Dari hasil penyisiran yang telah dilakukan didapatkan pinjal berupa Xenopsylla cheopis yang merupakan vektor penyakit PES.       Prosedur selanjutnya adalah membuat spesimen rodensia. Tikus yang telah disisir dikuliti kemudian bagian dalam tubuhnya diganti dengan isian kapas dan naphtelene bubuk. Spesimen dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan rupa aslinya sebelum dikuliti. Setelah melaksanakan praktek ini diharapkan mahasiswa mampu melakuk

Persiapan Alat dan Bahan Untuk Pemeriksaan Bakteri Udara

Gambar
Materi praktikum penyehatan udara kali ini adalah pengambilan dan pemeriksaan bakteri udara. Sebelum melaksanakan praktikum tersebut mahasiswa mempunyai tugas untuk membuat media pertumbuhan bakteri berupa Plate Count Agar (PCA). Proses pembuatan PCA diawali dengan perhitungan kebutuhan media untuk satu kali pemeriksaan. Langkah selanjutnya adalah menimbang bahan baku PCA yang berupa bubuk, kemudian merebusnya dan mengaduknya hingga mendidih. Setelah mendidih media tersebut kemudian di sterilisasi dengan autoclave dengan suhu 121 celcius selama 15 menit. Selain menyiapkan media pertumbuhan bakteri, mahasiswa juga menyiapkan alat pengambil sampel. Peralatan yang digunakan untuk mengambil sampel bakteri udara diharuskan dalam steril. Jenis sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi kering yaitu menggunakan oven dengan suhu 180 celcius selama 20 menit. Sebelum menggunakan oven, peralatan yang akan disteril dibungkus terlebih dahulu dengan menggunakan flipchart paper. Setelah melakuka

Praktek Mikrobiologi Lingkungan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan

Gambar
Mikrobiologi Lingkungan merupakan salah satu mata kuliah yang dipelajari di Jurusan Kesehatan Lingkungan. Salah satu kompetensi yang diharapkan adalah mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan bakteri patogen pada sampel makanan dan minuman. Sebelum melakukan praktikum, mahasiswa mendapatkan penjelasan dari dosen pengampu, yaitu Bapak Syarifudin A., S.KM., M.S. Pada hari Senin, 12 November 2018, mahasiswa program studi Diploma IV telah melakukan penanaman pada media enrichment (selenit dan alkalis pepton). Hari ini, 11 November 2018 merupakan kelanjutan dari pemeriksaan bakteri patogen, yaitu penanaman pada media isolasi (media agar). Pemeriksaan bakteri patogen akan dilanjutkan besok (hari ke 3) dan lusa (hari ke 4). Pada hari ke 3, mahasiswa akan melakukan interpretasi hasil bakteri pada media isolasi untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut keesokan harinya. Hasil positif pada media isolasi ditanam ke media gula-gula atau dilakukan pewarnaan gram (untuk hasil positif

Salah Satu Pranata Laboratorium Pendidikan Jurusan Kesling Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Menyandang Juara 1 PLP Berprestasi Tingkat BPPSDMK

Gambar
Pada hari Rabu, tanggal 7 November 2018 salah satu tenaga kependidikan Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, menerima penghargaan sebagai Pemenang 1 Pranata Laboratorium Pendidikan Berprestasi tingkat Badan PPSDM. Prestasi tersebut didapat setelah menyisihkan 28 peserta dari berbagai Poltekkes se-Indonesia. Seleksi PLP Berprestasi di awali dengan seleksi administrasi (Tahap I) yang diselenggarakan pada akhir Sepetember 2018. Pada tanggal 1 - 3 Oktober 2018 peserta yang lolos 10 besar dipanggil ke Jakarta untuk kemudian mengikuti seleksi Tahap II. Seleksi Tahap II meliputi asessment psikologi, diskusi kelompok, presentasi dan wawancara pelaksanaan kinerja inovatif.  Dari 10 besar peserta, PLP Poltekkes Banjarmasin, yaitu Budiyanti Mulyaningsih, dan PLP Poltekkes Sorong, yaitu Ni Nengah Asti Kartika Sari, dinyatakan lolos sebagai peserta 2 besar, sehingga diharuskan mengikuti tahap selanjutnya. Tahap penentuan Juara 1 dan Juara 2 ditentukan dengan seleksi